+8618117273997weixin
Inggris
中文简体 中文简体 en English ru Русский es Español pt Português tr Türkçe ar العربية de Deutsch pl Polski it Italiano fr Français ko 한국어 th ไทย vi Tiếng Việt ja 日本語
16 Nov, 2023 269 Views Pengarang : Raza Rabbani

Pengujian EMI untuk Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV): Tantangan dan Solusi

Pengantar
Drone, juga dikenal sebagai Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV), semakin populer sebagai alat untuk berbagai aplikasi, termasuk pengawasan, fotografi udara, survei, dan pengiriman paket.

Jawaban atas permasalahan yang ditimbulkan oleh interferensi elektromagnetik (EMI) sangatlah penting, mengingat penggunaan kendaraan udara tak berawak (UAV) semakin meluas. Karena interferensi elektromagnetik (EMI) berpotensi berdampak negatif terhadap kinerja, keandalan, dan keselamatan kendaraan udara tak berawak (UAV), secara komprehensif pengujian EMI merupakan komponen penting dari pengembangan dan pengoperasian UAV.

Artikel ini membahas tantangan dalam melakukan pengujian EMI pada kendaraan udara tak berawak (UAV) dan menawarkan saran untuk mengatasi hambatan tersebut.

Tantangan dalam Pengujian EMI untuk UAV
Karena sifat kendaraan udara tak berawak, pengujian interferensi elektromagnetik (EMI) menimbulkan permasalahan tersendiri. Beberapa kendala utama dalam pengujian EMI adalah sebagai berikut:

Kendala Ukuran dan Berat: Karena ukurannya yang ringkas dan ringan, kendaraan udara tak berawak (UAV) sering kali memiliki ruang terbatas untuk pelindung dan penyaringan interferensi elektromagnetik (EMI). Karena ukurannya yang relatif kecil, kendaraan udara tak berawak (UAV) memberikan beberapa isu menarik untuk menghilangkan interferensi elektromagnetik (EMI).

Operasi Frekuensi Tinggi: Komunikasi nirkabel dan pita kontrol pada 2.4 GHz dan 5.8 GHz sering digunakan oleh kendaraan udara tak berawak (UAV). Ada kemungkinan interferensi dari perangkat lain yang menggunakan rentang frekuensi yang sama dengan UAV akan berdampak buruk pada pengoperasian dan komando UAV. Anda bisa mendapatkan receiver tes EMI terbaik dari LISUN.

Lingkungan Operasi Dinamis: UAV sering digunakan di berbagai lingkungan, termasuk perkotaan dan industri, dan bahkan di dekat sistem kelistrikan lainnya. Dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan terus berubah ini, kemungkinan sumber interferensi elektromagnetik (EMI) mencakup saluran listrik, menara radio, dan peralatan elektronik lainnya.

Kompatibilitas Elektromagnetik (EMC): Memperhatikan EMC UAV diperlukan untuk memastikan perlindungan peralatan dan sistem kelistrikan lainnya. Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV), kadang-kadang dikenal sebagai drone, diharuskan untuk hidup berdampingan dengan pesawat manusia tanpa mengorbankan keamanan infrastruktur penting atau jaringan komunikasi di dunia.

Solusi untuk Pengujian EMI di UAV
Pengujian interferensi elektromagnetik (EMI) pada UAV mempunyai tantangan yang unik, namun ada banyak solusi yang dapat dipilih:

Pelindung dan Pengardean EMI: Pengurangan emisi dan kerentanan EMI pada UAV secara signifikan dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pelindung dan pengardean yang tepat. Bahan pelindung, seperti lapisan konduktif atau lembaran logam, dapat diterapkan pada komponen UAV untuk membatasi radiasi elektromagnetik. Hal ini memungkinkan radiasi dapat dibendung. Selain itu, risiko EMI dapat dikurangi dengan memastikan bahwa semua komponen dan sistem kelistrikan memiliki ground yang memadai.

Penyaringan dan Penekanan: Filter dan komponen penekan dapat digabungkan untuk membatasi jumlah interferensi elektromagnetik (EMI) yang dilakukan dan ditransmisikan. Filter dapat diterapkan pada saluran listrik, saluran data, dan sinyal kontrol untuk mengurangi jumlah interferensi dan harmonik yang ada. Kapasitor, butiran ferit, dan induktor adalah tiga komponen yang dapat membantu meningkatkan kompatibilitas elektromagnetik dan interferensi kebisingan pada kendaraan udara tak berawak (UAV).

Pengujian Imunitas Elektromagnetik: Penting untuk menguji kekebalan elektromagnetik UAV untuk memastikan mereka dapat menahan gangguan dari sumber lain. Kekebalan UAV diuji dengan memaparkannya pada medan elektromagnetik di bawah kondisi laboratorium untuk meniru keadaan di dunia nyata dan melihat bagaimana kinerjanya dalam menghadapi gangguan. Insinyur dapat meningkatkan ketahanan UAV terhadap interferensi elektromagnetik (EMI) dengan memperbaiki segala kekurangan yang mereka temukan dalam desain.

Analisis Pita Frekuensi: Komunikasi dan pengendalian UAV dapat dicapai melalui penggunaan berbagai pita frekuensi, termasuk pita ISM serta frekuensi yang diizinkan. Menemukan penyebab interferensi dan memenuhi standar peraturan memerlukan penelitian terhadap pita frekuensi yang digunakan kendaraan udara tak berawak (UAV). Penganalisis spektrum dan penerima uji EMI dengan teknologi terdepan sangat penting untuk melakukan analisis fitur spektral UAV dan mengidentifikasi potensi masalah EMI.

Pengujian Darat dan Penerbangan: Pengujian interferensi elektromagnetik (EMI) pada UAV harus dilakukan baik di darat maupun dalam penerbangan. Karakteristik interferensi elektromagnetik (EMI) UAV diperiksa di lingkungan laboratorium terkendali sebagai bagian dari prosedur pengujian darat. Pengukuran emisi dan kerentanan, serta evaluasi efektivitas berbagai teknik mitigasi EMI, dapat dilakukan oleh para insinyur sebagai bagian dari pemeriksaan kepatuhan EMI.

Setelah itu, performa EMI UAV diuji dalam kondisi pengoperasian dunia nyata menggunakan simulasi penerbangan. Selama pengujian penerbangan, para insinyur terus mewaspadai gangguan atau penurunan kinerja yang mungkin terjadi pada sistem komunikasi, kontrol, dan navigasi UAV. Eksperimen ini menunjukkan ketahanan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap interferensi elektromagnetik dan kemampuan beradaptasinya terhadap berbagai lingkungan.

Selain faktor teknis, kepatuhan terhadap peraturan merupakan aspek kunci dalam pengujian EMI untuk kendaraan udara tak berawak (UAV). Kendaraan Udara Tak Berawak tunduk pada hukum, peraturan, dan pedoman yang ditetapkan oleh otoritas dan organisasi penerbangan. Dimasukkannya persyaratan EMI dalam pedoman tersebut adalah praktik umum untuk memastikan bahwa pengoperasian UAV tidak terganggu dan aman. Kepatuhan terhadap standar-standar ini tidak hanya memudahkan UAV untuk diintegrasikan ke dalam infrastruktur udara yang sudah ada sebelumnya, namun juga membantu memastikan keamanan dan kemanjuran kendaraan udara tak berawak (UAV).

Untuk memastikan hasil yang akurat pengujian EMI pada UAV, penting untuk terus melakukan pemantauan dan pemeliharaan rutin. Ketika sumber interferensi baru muncul seiring kemajuan teknologi, penting untuk memeriksa dan meningkatkan metodologi pengujian interferensi elektromagnetik (EMI) secara rutin.

Pemantauan emisi dan kerentanan EMI UAV secara berkala akan memungkinkan deteksi perubahan atau penyimpangan apa pun dalam kinerja elektromagnetik UAV. Dengan mempersiapkan potensi masalah EMI di masa depan, masalah tersebut dapat diselesaikan dengan pembaruan dan revisi yang tepat waktu.

Selain itu, agar pengujian EMI efektif, otoritas pemerintah, produsen UAV, dan vendor peralatan pengujian EMI perlu bekerja sama. Proses dan peralatan pengujian dapat disesuaikan sehingga cocok untuk kendaraan udara tak berawak jika upayanya terkoordinasi. Selain itu, hal ini mendorong pertukaran pengetahuan, yang pada akhirnya menghasilkan peningkatan protokol pengujian EMI untuk kendaraan udara tak berawak (UAV).

Kesimpulan
pengujian EMI merupakan kebutuhan mutlak jika ingin memastikan bahwa kendaraan udara tak berawak (UAV) memiliki tingkat kinerja, keandalan, dan keselamatan setinggi mungkin. Pengujian interferensi elektromagnetik (EMI) dapat menjadi lebih efektif untuk kendaraan udara tak berawak (UAV) jika para insinyur mempertimbangkan kualitas unik UAV, seperti ukurannya yang ringkas, pengoperasian frekuensi tinggi, lingkungan dinamis, dan kompatibilitas elektromagnetik (EMC).

Penggunaan pelindung, penyaringan, pengujian kekebalan elektromagnetik, analisis pita frekuensi, dan pengujian darat dan penerbangan yang ketat adalah beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah EMI dan menerapkan perbaikannya.

Pengujian interferensi elektromagnetik (EMI) membantu pengembangan sistem kendaraan udara tak berawak (UAV) yang dapat diandalkan dan tidak menimbulkan interferensi. Hal ini, pada gilirannya, memungkinkan adopsi UAV yang lebih besar di berbagai industri melalui kepatuhan yang ketat terhadap kriteria peraturan dan pemantauan berkelanjutan.

Lisun Instrumen Terbatas ditemukan oleh LISUN GROUP di 2003. LISUN sistem kualitas telah disertifikasi secara ketat oleh ISO9001:2015. Sebagai Keanggotaan CIE, LISUN produk dirancang berdasarkan CIE, IEC dan standar internasional atau nasional lainnya. Semua produk lulus sertifikat CE dan diautentikasi oleh lab pihak ketiga.

Produk utama kami adalah GoniofotometerMengintegrasikan SphereSpectroradiometerGenerator SurgeSenjata Simulator ESDPenerima EMIPeralatan Uji EMCPenguji Keamanan ListrikKamar Lingkungansuhu KamarKamar IklimKamar TermalTes Semprotan GaramRuang Uji DebuUji tahan airUji RoHS (EDXRF)Uji Kawat Cahaya dan Uji Jarum Api.

Silakan hubungi kami jika Anda membutuhkan dukungan.
Dep Teknologi: Service@Lisungroup.com, Cell / WhatsApp: +8615317907381
Dep Penjualan: Sales@Lisungroup.com, Cell / WhatsApp: +8618117273997

Tags:

Tinggalkan pesan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai *

=